Saturday, October 1, 2011

Ekonom Islam : Muhammad Syafii Antonio, MSc



Saya lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 mei 1965. Nama asli saya Nio Cwan Chung (sekarang M. Syafii Antonio) . Saya adala
h WNI keturunan Tionghoa. Sejak kecil saya mengenal dan menganut ajaran Konghucu, karena ayah saya seorang pendeta Konghucu.Selain mengenal ajaran Konghucu, saya juga mengenal ajaran Islam melalui pergaulan di lingkungan rumah dan sekolah. Saya sering memperhatikan cara-cara ibadah orang-orang muslim. Kerena terlalu sering memperhatikan tanpa sadar saya diam-diam suka melakukan shalat. Kegiatan ibadah orang lain ini saya lakukan walaupun saya belum mengikrarkan diri menjadi seorang muslim.

Chan Hok Bie : Nekat karena Tak Punya Ketetapan Agama



Menilik nama saya, tampak jelas bahwa saya WNI keturunan. Papa saya bernama Chan Po Liem, sedangkan mama bernama Lim Bing Mio. Saya lahir di Royal Tanjung Wangi, Jakarta Utara, pada tahun 1958. Sebelum mama menikah dengan papa, mama pernah menikah dan mempunyai tiga orang anak dari suami terdahulu. Kemudian mama menikah dengan papa dan mempunyai dua orang anak, yaitu saya sebagai anak tertua clan adik saya, juga laki-laki.
Kami hidup di lingkungan masyarakat yang majemuk, baik budaya maupun agamanya. Orang tua saya pemeluk agama Budha fanatik. Saya sendiri, meskipun menyatakan sebagai pemeluk agama Budha, namun tak pemah tahu seluk beluk ajaran Budha. Kitab suci Budha pun tak pernah saya sentuh.

Lim Pei Chuan : Menelusuri Sungai-sungai Hidaya



Namaku Lim Pei Chuan, seorang keturunan Tiong hoa bersuku Han dan masih satu kampung dengan KhongCu sang pembawa agama Khong Hu Cu, Shan Tung. Dua puluh dua tahun lalu, nama itu aku sandang dari seorang ahli nujum keluarga. "Aliran Sungai besar dari Utara", nama yang tidak terlalu buruk aku kira. Kehidupanku di negeri ini bermula dari terdamparnya kakekku, Lim Man Ie, di pesisir pantai Sumatera Utara tahun 1945. Saat itu, ia sedang melarikan diri dari negerinya, Tiongkok, karena peperangan besar yang terjadi di sana. Di Sumatera, kakek mengenal seorang gadis desa yang manis lagi baik bernama Tan Gek Nai yang kemudian ia persunting jadi istrinya. Dari hasil pernikahan itu, lahirlah papa dan pamanku.

Tjia Liang Goan : Selamat Tinggal Kegelapan



Saya anak ketiga dari lima bersaudara, lahir tanggal 27 Juni 1970 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Orang tua saya WNI keturunan Tionghoa, namun karni sudah lama menetap di kota ini. Karena saya dilahirkan di Padang Panjang, saya tidak mengerti sama sekali bahasa nenek moyang saya. Sewaktu kecil saya diberi nama Tjia Liang Goan, namun kemudian saya ganti menjadi Irwan Suciadi.
Orang tua saya bekerja sebagai pengusaha rumah makan. Jiwa dagang itu turun dan mengalir dalam diri saya, sehingga sampai sekarang saya mengelola rumah makan "Sinar Jaya" di Padang Panjang. Keluarga kami cukup rukun, sekali pun di dalamnya menganut tiga agama. Orang tua saya beragama Budha Konghucu, saudara-saudara says beragama Kristen, sedangkan saya sendiri beragama Islam.

A Meng : Mualaf Tionghoa yang Terbuang dari Keluarga

Tidak terlintas sedikit pun dalam benak A Meng alias Parlan (28) yang menjadi muslim sejak 2002 akan dikucilkan, bahkan tidak diakui oleh orangtua, sanak keluarga dan oleh lingkungan etnis Tionghoa. Rongrongan demi rongrongan datang dari orang tua dan sanak keluarga ketika dirinya harus memutuskan akan keluar dari kepercayaan sebelumnya. Tetapi dengan keteguhan dan kemantapan yang ia yakini akhirnya dia memutuskan menjadi mualaf.
Meskipun harus "terbuang", terusir dari keluarga besarnya dan lingkungan sekitar yang tidak lagi menganggap A Meng yang dulu lagi, melainkan sosok manusia yang berubah setelah memeluk agama Islam menurut pandangan etnis Tionghoa.

ALLAH



Allāh (Arab: الله, Allaah) adalah kata dalam bahasa Arab yang merujuk pada namaTuhan. Perkataan tuhan dalam bahasa Arab adalah Ilah sebagaiman dalam dua kalimah sahadah Islam. Kata Allah ini lebih banyak dikenal sebagai sebutan tuhan oleh penganut agama Islam. Kata ini sendiri di kalangan para penutur bahasa Arab, adalah kata yang umum untuk menyebut tuhan["Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah], terlepas dari agama mereka, termasuk penganut Yahudi dan Kristen Arab. Konsekuensinya, kata ini digunakan dalam terjemahan kitab suci agama Kristen dan Yahudi yang berbahasa Arab, sebagaimana pula terjemahan Alkitab dalam bahasaIndonesia dan Turki.
Kata "Allah" disebutkan lebih dari 2679 kali dalam Al-Qur'an.[1] Sedangkan kata "Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah (إله) disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrad, ilahaini dalam bentuk tatsniyah 2 kali danaalihah dalam bentuk jama' disebut ulang sebanyak 34 kali.

ASMAUL HUSNA



Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi Asma'ul Husna adalah nama - nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah.
Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW.

MUSLIM



Muslim (bahasa arab : مسلم, muslim) adalah secara harfiah berarti "seseorang yang berserah diri (kepada Allah)", termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi (QS Al-Imran 3:83, 1:2). Kata muslim merujuk kepada penganut agam Islam. Muslim adalah sebutan untuk pria pemeluk agama Islam sedangkan muslimah (مسلمة‎) adalah sebutan untuk wanita Islam.
Al Qur'an menjelaskan tentang semua nabidan rasul adalah sebagai Muslim, dari Adam, NuhMusaIsa dan Muhammad. Al Qur'an menyatakan bahwa mereka adalah Muslim karena mereka hanya berserah diri kepadaTuhan, memberikan firman dan menegakkan agama Allah. Demikian pula dalam surah Al-Imran dalam Al-Qur'an,

Translate