Saturday, August 27, 2011

Islam Dirayakan di Hawaii

Hawaii (voa-islam) Ratusan orang di salah satu negara bagian Amerika, Hawaii, merayakan hari Islam atau Islam’s day di pulau tersebut. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya ketika Islam diakui sebagai agama yang kaya secara relijius, ilmiah dan memberi kontribusi budaya pada dunia.
“Hari ini betul-betul hari yang bersejarah. Telah sekian lama kami menantikan hari seperti ini,” kata Hakim Ouansafi, presiden dari Asosiasi Muslim Hawaii kepada Honolulu Advertiser pada hari Jum’at, 25 September 2009.

“Hari ini adalah hari untuk merayakan kesamaan kita, hari bagi orang-orang yang beriman dan yang tidak beriman pun juga bisa bergandeng tangan dan saling berbagi cerita.”

Ratusan orang berkumpul di McCoy Pavilion tepatnya di Ala Moana Beach Park pada Jumat lalu untuk merayakan Islam’s day di Hawaii.


“Kira-kira ada sekitar 200 atau 300 orang yang hadir, dan kami bahagia dengan hal ini bisa terwujud,” kata Ouansafi.

Islam’s day tersebut menampilkan beberapa acara hiburan, permainan untuk anak-anak, makanan gratis dan diskusi panel tentang keberadaan sebuah masyarakat yang plural.

Pemerintah negara bagian Hawaii telah memberi izin atas perayaan ini. Meskipun telah mendapat izin dan disambut dengan baik oleh segenap masyarakat, perayaan ini tetap menimbulkan perdebatan di kawasan tersebut.

“Banyak orang yang merasa takut dan antipati dengan adanya perayaan ini. Ketika mereka sedikit saja diberi kesempatan, maka orang-orang yang lain berduyun-duyun datang mendukungnya,” jelas Ouansafi.

Umat Islam di Hawaii berjumlah 3000 orang dari sekitar 6 sampai 7 juta muslim di seluruh Amerika Serikat.

Sebuah Langkah Besar

Di perayaan tersebut, Suha Khan merasa bangga dirinya sebagai muslim.
“Perayaan ini adalah sebuah langkah besar bagi masyarakat sini,” kata gadis 19 tahun lulusan Pearl City High School dan kuliah di Leeward Community College.

“Itu artinya, masyarakat sudah mulai mengenal agama kita dan menghormatinya juga,” imbuhnya.
Khan, gadis keturunan Pakistan ini mengatakan bahwa perayaan hari Islam ini membuat dirinya dan juga muslim lainnya merasa bahwa mereka adalah bagian dari Amerika dan menyatu dengan masyarakatnya.

“Bagi saya, acara seperti ini sangat membahagiakan karena saya juga warna negara Amerika dan mencintai negara ini,” kata gadis berkerudung ini.

Di antara orang-orang yang menghadiri perayaan tersebut, ada juga Michael dan Tami Ulanski. Michael yang pernah dikirim ke Iraq dalam satuan militer Amerika, baru saja memeluk Islam bulan April yang lalu setelah membaca Al-Qur’an untuk pertama kalinya. Saat itu ia penasaran ingin mengetahui duduk perkara konflik Iraq melalui Al-Qur’an secara langsung.

“Saya mulai membaca Al-Qur’an dan juz pertama yang saya baca benar-benar menyentak. Saya terpesona karena semua menjadi terlihat sangat masuk akal. Saya benar-benar terhenyak dengan kebenaran yang dikandungnya sehingga saya terus membaca dan mempelajarinya. Satu atau dua bulan kemudian, akhirnya saya memutuskan satu hal yang benar dalam hidup saya,” kata Micahel.

Tami, istri Micahel yang beragama Katolik juga ikut hadir dalam perayaan Islam’s day tersebut. Ia berkata bahwa dirinya hadir untuk mengetahui Islam lebih jauh sebagaimana yang telah dialami suaminya.

“Saya datang untuk melihat dan mengetahui tentang Islam dan apa yang membuat suami saya begitu tertarik dengan Islam,” kata Tami.
“Saya tidak tahu tentang Islam dan tidak pernah mendapat pengetahuan tentangnya juga. Butuh waktu untuk melakukan penyesuaian,” lanjutnya.

Ya…semoga saja Islam’s day di Hawaii ini tidak menjadi ajang campur aduknya yang haq dengan yang batil, mengingat Hawaii adalah salah satu pusat tujuan wisata yang menawarkan kemaksiatan dalam segala bentuknya. Semoga. (ria/islamonline.net)

No comments:

Translate