REPUBLIKA.CO.ID, SOMERSET -- Sejak resmi menjadi seorang muslim, Morales
aktif berdakwah. Selain berdakwah di North Hudson Islamic Educational
Center, ia juga bekerja di lembaga Islamic Center Amerika Utara (ICNA).
Semenjak ICNA menjalankan proyek 'Why Islam', lembaga yang didirikan sebagai tempat berkonsultasi atau pertanyaan seputar Islam dan muslim, boleh dikatakan begitu bekerja keras. Karena kewalahan, lembaga ini membutuhkan tenaga bantuan.
Morales kemudian ditunjuk sebagai kordinator dakwah di kalangan Hispanik. Ia mengaku begitu gembira berdakwah lewat proyek 'Why Islam'.
Ajibnya, proyek itu membuatnya rutin mengunjungi Meksiko. di di negeri kelahirannya, Morales mengemban misi penting.
Ia merasa sudah saatnya bertugas menyampaikan pesan Islam kepada komunitasnya. Di Meksiko, ia membawa literatur tentang Islam untuk diperkenalkan kepada warga pribumi.
"Aku kira, banyak perempuan Hispanik yang telah menjadi muslim kembali ke negara kelahirannya, lalu memperkenalkan keindahan Islam kepada saudara-saudaranya," kata dia seperti dikutip Muslimvillage.com, Sabtu (18/1).
Sayangnya, setiap kali pulang kampung, keluarga besarnya belum bisa menerima keputusannya memeluk Islam. Namun, perlahan tapi pasti, Morales akhirnya memutuskan berbicara tentang identitas barunya.
"Aku kira, Islam masih sangat asing di Meksiko. Tapi sebagian dari mereka sangat tertarik memeluk Islam," aku Morales.
Ke depan, tugas Morales tentu akan kian menantang. Stereotif negatif, perkembangan kelompok anti-Islam dan pemberitaan negatif media Amerika Serikat, masih menjadi tugas berat umat Islam AS yang perlu diselesaikan.
Tentunya, Muslim AS akan menanti sumbangsihnya dan muslimah-muslimah Hispanik lainnya.
Semenjak ICNA menjalankan proyek 'Why Islam', lembaga yang didirikan sebagai tempat berkonsultasi atau pertanyaan seputar Islam dan muslim, boleh dikatakan begitu bekerja keras. Karena kewalahan, lembaga ini membutuhkan tenaga bantuan.
Morales kemudian ditunjuk sebagai kordinator dakwah di kalangan Hispanik. Ia mengaku begitu gembira berdakwah lewat proyek 'Why Islam'.
Ajibnya, proyek itu membuatnya rutin mengunjungi Meksiko. di di negeri kelahirannya, Morales mengemban misi penting.
Ia merasa sudah saatnya bertugas menyampaikan pesan Islam kepada komunitasnya. Di Meksiko, ia membawa literatur tentang Islam untuk diperkenalkan kepada warga pribumi.
"Aku kira, banyak perempuan Hispanik yang telah menjadi muslim kembali ke negara kelahirannya, lalu memperkenalkan keindahan Islam kepada saudara-saudaranya," kata dia seperti dikutip Muslimvillage.com, Sabtu (18/1).
Sayangnya, setiap kali pulang kampung, keluarga besarnya belum bisa menerima keputusannya memeluk Islam. Namun, perlahan tapi pasti, Morales akhirnya memutuskan berbicara tentang identitas barunya.
"Aku kira, Islam masih sangat asing di Meksiko. Tapi sebagian dari mereka sangat tertarik memeluk Islam," aku Morales.
Ke depan, tugas Morales tentu akan kian menantang. Stereotif negatif, perkembangan kelompok anti-Islam dan pemberitaan negatif media Amerika Serikat, masih menjadi tugas berat umat Islam AS yang perlu diselesaikan.
Tentunya, Muslim AS akan menanti sumbangsihnya dan muslimah-muslimah Hispanik lainnya.
No comments:
Post a Comment